Sunday, December 14, 2008

Tekad Baru

Tekad Baru apakah berarti memproklamasikan diri menjadi pribadi yang baru?? Entah apa namanya, tapi aku bertekad dari kemaren, bahwa mulai hari ini aku akan menjadi pribadi yang baru.

Baru dalam hal me-manage waktu dan kesibukan kerja.

Ini gara-gara jumat kemaren keasyikan nge-game. Mungkin manusiawi juga kalo aku ingin nge-game... tapi menjadi kurang manusiawi jika game tersebut aku mainkan dari jam 11.30 sampai 16.30. Apalagi di jam kantor.

Itulah yang menyebabkan aku banyak berfikir dari weekend kemaren. Bagaimana aku mesti menyiasati biar gak kebablasan lagi kaya kemaren.

Penyakit ku cuma dua kalo udah kerja. Kalo gak kebablasan nge-game, ya itu tadi, nge-net. Jadinya aku mesti mencari jalan keluar yang lebih baik agar pekerjaan kantorku gak terganggu.

Setelah memikirkan sanksi yang tepat untuk kelakuan ku yg gak bertanggung jawab tersebut, akhirnya aku udah buat keputusan :

BAHWA SANKSI AKAN DIKENAKAN APABILA SAMPAI KEBABLASAN LAGI NGE-GAME ATAU NGE-NET.

SANKSI NYA ADALAH :

1. SHALAT LAIL 1 MINGGU PENUH

2. HAFALAN JUZ 30 1 SURAT DALAM 2 MINGGU.

Menurutku itu adalah hukuman yang setimpal untuk mendidik diri....

Sekarang udah pukul 12.46 ... Saatnya berhenti untuk makan siang dan kembali kerja... atau siap-siap melaksanakan sanksi....

Tuesday, December 9, 2008

Buka Toko .....Hmmm...Hmmm

Ide Pak Ryad Kusuma

Ini studi kasus dari pak Ryad Kusuma,rekan TDA. Kayanya menarik juga untuk dikaji dan dijadikan acuan untuk membuka toko.

Sasaranku adalah Buka Toko di Pasar Rau. Itu 1, Yang kedua, mengambil Ruko yang ada di Titan Arum sebagai Gudang nya.

Jualanku, Produk Selimut Jepang untuk Ruko di Titan Arum, dan Selimut plus Mukena di Pasar Rau..

Sekarang soal modal... Kalo dilihat dari business Plan pak Ryad, paling gak butuh modal kurleb 44 jt.

Untuk saat ini belum ada... Tapi bukan gak mungkin akan bisa kuperoleh dalam 2 tahun ini sebelum resign...

Hmmm.... Sekarang aku udah punya gambaran master plan rencana buat k depannya...

Oya, mungkin pendapat Pak hadi soal bisnis orang cina juga bisa jadi tambahan.

Ide Pak Hadi Kuntoro http://hadikuntoro.blogspot.com/2008/12/belajar-dari-temen-tionghoa.html

Mungkin sekarang aku hanya bisa berbisnis dengan modal terbatas menjualkan produk tupperware punya Unang atau Bu tina. Selain menambah pemasukan dari pesanan Oriflame.

Juga mengkreditkan barang2 seperti sprei dan mukena serta Tupperware tadi...

Sasarannya adalah, dalam 2 tahun paling gak aku punya modal 50jt untuk mulai usaha besar2an....

Is it impossible.... Yes for now... But isn't for me...

Now, i have the blue print what should do....

Let's we fight togather for our future...

Mungkin sekarang ini masih menjadi mimpi buatku.... Tapi kedepannya who knows??? Insyaallah menjadi nyata...

Friday, April 4, 2008

Fokus untuk mencapai TDA

Udah lama gak ngisi blog. Saya sering flash back akhir-akhir ini. Apa sih yang menjadi keinginan saya???

Berkaca pada pemikiran orang-orang yang blognya sering saya kunjungi. Saya emnemukan satu kata yang sesuai dengan keadaan saya saat ini. Kata itu adalah FOKUS.

Ya... Aku sepertinya mulai kehilangan fokus akhir-akhir ini. Fokus untuk menjadi penulis sepertinya terkalahkan oleh obsesi untuk berdagang. Sehingga hampir sebagian besar perhatian dan waktu yg kumiliki beralih pada meningkatkan omset dagangan.

Aku jadi berfikir, apa yang menjadi fokus ku sebenarnya??? Apakah ingin menjadi pedagang, penulis, atau tukang masak.

Semua yang kuinginkan itu walaupun belum kukuasai seluruhnya, tapi aku senang terlibat dalam bidang-bidang tersebut.

Aku senang berdagang. Senang ketika orang-orang tertarik membeli barang2 dariku. Aku juga senang masak. Terutama masak kue. Walaupun terkadang ada juga gagalnya, tapi itu tidak membuatku jera. Tapi aku juga ingin menjadi penulis.

Jadi gimana nih???

Saat ini aku ingin mematangkan diri dalam bidang memasak. Karena saya berfikir, jika saya hanya menjualkan barang2 orang lain, saya gak bisa mempraktekan kemampuan memasak. Jadinya memasak tinggal mimpi saja.

Sedangkan jika saya bisa menguasai dunia masak, kelak ketika TDA, saya bisa menjajal ilmu kuliner itu menjadi tumpuan utama bisnis saya. Disamping kemampuan pedagang saya untuk memasarkan produk sendiri serta kemampuan menulis saya.

Nah... sekarang saya sudah menemukan fokus yg ingin saya capai....Tinggal mengeksekusi saja.

Namun untuk sementara, sembari menajamkan kemampuan memasak saya, saya akan tetap berjualan.......

Yang terpenting saya sudah menemukan kesenangan dalam berbisnis ada dimana.

Tuesday, March 4, 2008

Rehat yang kelamaan...

Berfikir yang terlalu lama tanpa melakukan apapun saat ini sedang saya jalani dalam bisnis ini. Semenjak menikah saya seperti kehabisan waktu untuk memikirkan dan menjalankan bisnis yang sudah dirintis. Keinginan untuk selalu ada didekat orang yang saya cintai menjadi 'excuse' buat saya.

Sepertinya waktu yang saya punya habis hanya untuk menjalankan pekerjaan kantor dan pulang pergi menemui suami tercinta. Sepertinya saya justru menjadikan pernikahan saya sebagai kambing hitam kegagalan bisnis ini.

Namun sekarang disaat semuanya sudah kembali lebih baik, saya mulai mengevaluasi beberapa hal yang membuat bisnis ini berhenti.

Menurut evaluasi saya sendiri, hal ini disebabkan :

1. Kehabisan modal untuk diputar, uangnya terpaksa saya pinjam untuk membayar hutang pribadi yang timbul.

2. Kelamaan menagih piutang, sehingga modal tertahan.

3. Belum lagi menambah stok barang.

4. Sistem penjualan mesti dibenahi lagi.

5. Mitra kurang mau tau urusan pengembangan bisnis.

Solusinya :

1. Mengganti uang yang terpakai (ini akan memakan waktu lama, karena kondisi blm memungkinkan saat ini, kec. ada something).

2. Menggencarkan kegiatan penagihan.

3. Tambah Stok

4. Rubah Sistem penjualan. (saat ini blm terfikirkan)

5. Melibatkan mitra lagi.

Yang menjadi pertanyaan pokok buat saya.... KAPAN BISA MENGEMBALIKAN MODAL ITU YA????

Cape DDD......

Rehat yang kelamaan...

Berfikir yang terlalu lama tanpa melakukan apapun saat ini sedang saya jalani dalam bisnis ini. Semenjak menikah saya seperti kehabisan waktu untuk memikirkan dan menjalankan bisnis yang sudah dirintis. Keinginan untuk selalu ada didekat orang yang saya cintai menjadi 'excuse' buat saya.

Sepertinya waktu yang saya punya habis hanya untuk menjalankan pekerjaan kantor dan pulang pergi menemui suami tercinta. Sepertinya saya justru menjadikan pernikahan saya sebagai kambing hitam kegagalan bisnis ini.

Namun sekarang disaat semuanya sudah kembali lebih baik, saya mulai mengevaluasi beberapa hal yang membuat bisnis ini berhenti.

Menurut evaluasi saya sendiri, hal ini disebabkan :

1. Kehabisan modal untuk diputar, uangnya terpaksa saya pinjam untuk membayar hutang pribadi yang timbul.

2. Kelamaan menagih piutang, sehingga modal tertahan.

3. Belum lagi menambah stok barang.

4. Sistem penjualan mesti dibenahi lagi.

5. Mitra kurang mau tau urusan pengembangan bisnis.

Solusinya :

1. Mengganti uang yang terpakai (ini akan memakan waktu lama, karena kondisi blm memungkinkan saat ini, kec. ada something).

2. Menggencarkan kegiatan penagihan.

3. Tambah Stok

4. Rubah Sistem penjualan. (saat ini blm terfikirkan)

5. Melibatkan mitra lagi.

Yang menjadi pertanyaan pokok buat saya.... KAPAN BISA MENGEMBALIKAN MODAL ITU YA????

Cape DDD......